Pelatihan Pembuatan Instrumen Tes Diagnostik Fisika untuk Mengetahui Miskonsepsi pada Peserta Didik

Authors

  • Handjoko Permana Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta, Jl Rawamangun Muka No.1, Jakarta Timur 13220, Indonesia
  • Fauzi Bakri Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta, Jl Rawamangun Muka No.1, Jakarta Timur 13220, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58797/teras.0101.05

Keywords:

profil peserta didik, miskonsepsi, four-tier diagnostic test

Abstract

Abstract

Many physics subjects become a scourge for most students because of the many formulas and concepts that must be understood. Teachers need help to assess the learning outcomes of their students. The use of objective tests in the form of multiple-choice tests, which are widely used today, has many areas for improvement. The "guessing" factor is one of the weaknesses of the multiple choice test, which can make the teacher wrong in analyzing student profiles (Permana, 2017). Identifying misconceptions (misconceptions) is an essential first step to understanding student learning (Kaltakci, 2016) so that teachers can find student profiles of weaknesses and learning difficulties to make improvements. One way to detect misconceptions is by using a diagnostic test. Diagnostic tests can be carried out at the beginning of learning or as formative tests. The diagnostic test at the beginning of learning uses a trivia quiz in the form of True-False questions with reasons. In contrast, the diagnostic test in the formative form of the test is a four-tier multiple-choice test. This four-level multiple-choice test effectively assesses misunderstandings (Kaltakci, 2015). Based on the description above, teachers need the ability to make diagnostic test instruments to determine whether or not there are misconceptions in students so that teachers can adequately analyze student profiles.  

Abstrak

Mata pelajaran fisika banyak menjadi momok bagi sebagian besar peserta didik karena banyaknya  rumus dan konsep yang harus dipahami. Hal ini yang menjadi kesulitan juga bagi guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didiknya. Penggunaan obyektif tes berupa pilihan ganda yang banyak dipakai saat ini memiliki banyak kelemahan. Faktor “menebak” merupakan salah satu kelemahan tes soal pilihan ganda yang dapat membuat guru salah dalam menganalisis profil peserta didik (Permana, 2017). Identifikasi kesalahpahaman  (miskonsepsi) adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan pemahaman tentang pembelajaran peserta didik (Kaltakci, 2016) sehingga guru dapat mengetahui profil peserta didik kelemahan dan kseulitan belajarnya untuk kemudian melakukan perbaikan. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya miskonsepsi dengan menggunakan tes diagnostik. Tes diagnostik dapat dilakukan di awal pembelajaran maupun dalam bentuk formatif tes. Tes diagnostik di awal pembelajaran menggunakan quiz trivia dengan bentuk soal Benar-Salah dengan alasan, sedangkan tes diagnostik dalam bentuk formatif tes berupa tes pilihan ganda empat tingkat  (four-tier multiple choice test). Tes pilihan ganda empat tingkat ini telah terbukti efektif dalam menilai kesalahpahaman (Kaltakci, 2015). Berdasarkan uraian di atas, guru sangat perlu kemampuan untuk membuat instrumen tes diagnostik untuk mengetahui ada atau tidak miskonsepsi pada peserta didik, sehingga guru dapat dengan tepat menganalisis profil peserta didik.

References

Nasional, D. P. (2007). Tes Diagnostik. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

DEPDIKNAS. (2016). Standar Penilaian Pendidikan.

Fariyani, Q., & Rusilowati, A. (2015). Pengembangan four-tier diagnostic test untuk mengungkap miskonsepsi fisika siswa sma kelas x. Journal of Innovative Science Education, 4(2), 41-49.

Hermita, N., Suhandi, A., Syaodih, E., Samsudin, A., Johan, H., Rosa, F., ... & Safitri, D. (2017, September). Constructing and implementing a four tier test about static electricity to diagnose pre-service elementary school teacher’misconceptions. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 895, No. 1, p. 012167). IOP Publishing.

Kaltakci-Gurel, D., Eryilmaz, A., & McDermott, L. C. (2016). Identifying pre-service physics teachers’ misconceptions and conceptual difficulties about geometrical optics. European Journal of Physics, 37(4), 045705.

Gurel, D. E. R. Y. A., Eryilmaz, A., & McDermott, L. (2015). A review and comparison of diagnostic instruments to identify students' misconceptions in science. Eurasia Journal of Mathematics Science and Technology Education, 11(5), 989-1008

Nicholls, G. (2002). Developing teaching and learning in higher education. Routledge.

Paul, S. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.

Permana, H., Febiyanti, I. M., Muliyati, D., & Bakri, F. (2017), Development of Computer Based Test with Confidence Weighting for Formative Assessment, Proceedings IRPCA(Integrating Research into Practice: Chances and Advancement) International Conference of Suratthani Rajabhat University, Thailand.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Pelatihan Pembuatan Instrumen Tes Diagnostik Fisika untuk Mengetahui Miskonsepsi pada Peserta Didik. (2022). Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 29-36. https://doi.org/10.58797/teras.0101.05

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.