Peningkatan Kemampuan Menulis Pesan di Media Sosial dengan Kesantunan Berbahasa Indonesia Masyarakat Kampung Sawah Bekasi
DOI:
https://doi.org/10.58797/teras.0401.05Keywords:
kesantunan berbahasa, strategi kesantunan, literasi menulis, media sosialAbstract
Social media is a collection of digital applications that enable users to interact online by sharing information in the form of photos, videos, news, and short stories. This convenience has made the dissemination of information rapid and widespread. However, alongside these advantages come challenges, particularly the use of impolite language that can disrupt communication, both in process and content. In such a context, it is essential to foster awareness of polite language use in social media, especially within communities that embrace diversity. Kampung Sawah, a Betawi community located in Jatimurni Subdistrict, offers a unique example of harmony, where three houses of worship mosque, church, and chapel stand side by side. Residents of different faiths Islam, Christianity, and Catholicism have long maintained familial ties dating back to before Indonesia's independence. This harmony is sustained through shared customs, culture, and language. Therefore, training in polite message writing for social media targeted at residents, teachers, students, and parents of SD (elementary school) in Kampung Sawah is of great significance. The training focused on writing messages that promote tolerance and unity, as well as identifying polite and impolite language forms. The results show an improvement in the ability to write respectfully using strategies such as direct speech, positive and negative politeness, and off-record strategies. With this understanding, community members are better equipped to avoid profanity, curses, and expressions that degrade others, while fostering wisdom and setting a positive example in their digital communication practices.
Abstrak
Media sosial merupakan kumpulan aplikasi digital yang memungkinkan penggunanya berinteraksi secara daring dengan berbagi informasi dalam bentuk foto, video, berita, hingga cerita singkat. Kemudahan ini membuat penyebaran informasi menjadi sangat cepat dan luas. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan berupa penggunaan bahasa yang tidak santun, yang dapat mengganggu jalannya komunikasi, baik dari segi proses maupun isi pesan. Di tengah situasi ini, penting untuk mengembangkan kesadaran berbahasa santun dalam bermedia sosial, terutama di komunitas dengan latar belakang keberagaman. Kampung Sawah, sebuah komunitas masyarakat Betawi di Kelurahan Jatimurni, menjadi contoh unik kerukunan, di mana tiga rumah ibadah berdiri berdekatan, dan masyarakat Islam, Kristen, serta Katolik hidup berdampingan dalam ikatan kekeluargaan yang telah terjalin jauh sebelum Indonesia merdeka. Harmoni ini dijaga melalui kesamaan adat, budaya, dan bahasa. Oleh karena itu, pelatihan menulis pesan santun di media sosial bagi warga, guru, murid, dan orang tua murid SD di Kampung Sawah menjadi sangat penting. Pelatihan ini menekankan pada penulisan pesan yang mendukung kerukunan dan toleransi, serta mengenalkan bentuk-bentuk bahasa yang santun dan tidak santun. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan menulis secara santun dengan pendekatan strategi pembicaraan langsung, kesantunan positif dan negatif, serta strategi pembicaraan semu. Dengan pemahaman ini, masyarakat mampu menghindari penggunaan makian, umpatan, dan ungkapan yang merendahkan, serta menumbuhkan sikap bijak dan memberi contoh positif dalam komunikasi digital sehari-hari.
References
Alpian, V. S., & Yatri, I. (2022). Analisis kemampuan membaca pemahaman pada siswa sekolah dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5573-5581.
Braun, V., & Clarke, V. (2021). Thematic analysis: A practical guide. London: Sage.
Cahana, N. (2020). Pembelajaran Daring dan Peran Ganda Orang Tua. Kompasiana.
Chaer, A. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Hardiyanti, W. M. (2022). Penerapan jurnal pembiasaan literasi membaca di SMP Negeri 1 Mojogedang. Literasi: Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia Serta Pembelajarannya, 6(2), 268-281.
Ismiyati, I., Nababan, M., Santosa, R., & Wiratno, T. (2025). From Street to Elite: Analyzing Politeness Strategies in a Socially Divided Bronx in Vampires vs. The Bronx” Forum for Linguistic Studies, 7(2), 1105-1114.
Kinda, A. C., Aisyah, N. N., & Akbari, A. A. (2024, August). Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak: Studi Kasus pada Keluarga dengan Kedua Orang Tua Bekerja. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Non Formal (Vol. 2, No. 1).
Kurniawan, H. (2018). Literasi dalam Pembelajaran Sejarah. Jambon: Gava Media
Leech, G. (2014). The Pragmatics of Politeness. Oxford University Press: Oxford, UK.
Lestari, P. D., Herlina, E., Putri, A. N., & Giwangsa, S. F. (2023). Pengaruh Gerakan Literasi terhadap Kemampuan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 7(6), 4003-4009.
Marzuki, G. A., & Setyawan, A. (2022). Peran orang tua dalam pendidikan anak. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 1(4), 53-62.
Musthafa, B. ( 2014). Literasi Dini dan Literasi Remaja: Teori, Konsep dan Praktik.Bandung: CREST Olson, D.R. 1991. Literacy and Orality. Cambridge: CUP.
Noorbani, M. A. (2019). Kerukunan Umat Beragama di Kampung Sawah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi. Al-Qalam, 25(2), 285-308.
Rahmawati, S., & Masyithoh, S. (2024). Peran penting orang tua dalam mendukung proses pembelajaran anak di tingkat MI/SD. Elementar: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 33-48.
Sukmawati, A., Ni’ma, S. L., & Marsanti, A. P. N. (2023). Peranan budaya literasi dalam membentuk pendidikan karakter siswa. Jurnal Basicedu, 7(4), 2048-2057.
Suyono, I. & Andriyanti, D. (2021). The role of social class in the selection of politeness strategies: A case study of Indonesian television. Sociolinguistic Perspectives. 19(4), 156-169.
Tetenaung, R., P. Heryono, 2022. “Exploring hybrid politeness strategies in cinematic discourse”. Journal of Sociolinguistics and Discourse Analysis. 30(4), 210–226.
Wardhani, T. Z. Y., & Krisnani, H. (2020). Optimalisasi peran pengawasan orang tua dalam pelaksanaan sekolah online di masa pandemi Covid-19. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 48-59.
Wulandari, N. M. R., Wulan, N. S., & Wahyudin, D. (2021). “Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman dalam Pembelajaran Multiliterasi Siswa Sekolah Dasar”. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2287-2298.
Yus, F. (2011). Cyberpragmatics: Internet-mediated Communication in Context. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamin Publishing Company.